Tuesday, November 27, 2012

PENGARUH SOSIAL DAN PERILAKU SOSIAL DAN KEPEMIMPINAN DALAM KELOMPOK



 Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Kita membutuhkan orang lain untuk pemenuhan kebutuhan dan keinginan karenanya kita mengembangkan hubungan dengan orang lain.
Dalam mengembangkan hubungan atau interaksi dengan orang lain , kita sering terpengaruh oleh orang lain. Sikap dan perilaku kita dapat berubah karena orang lain. Ada orang – orang yang mudah mempengaruhi kita, ada yang tidak. Bentuk pengaruh itu pun berbeda – beda.


PENGARUH SOSIAL
Pengaruh sosial merujuk pada perubahan sikap atau perilaku, sebagai hasil dari interaksi dengan orang lain. Pengaruh sosial juga berpengaruh pada perilaku komunikasi, baik secara individual maupun komunikasi dalam kelompok. Seberapa jauh dan mendalamnya pengaruh sosial terhadap sikap, perilaku dan komunikasi.

A. TINGKATAN PENGARUH SOSIAL
Terdapat perbedaan tingkat penerimaan pengaruh sosial pada individu dalam hal ini terdapat dua kemungkinan, Anda mungkin akan menerima sepenuhnya pengaruh pengaruh orang lain tersebut (acceptance) atau Anda hanya melakukan perubahan secara parsial (hanya untuk memenuhi), tidak menerima pengaruh tersebut secara utuh (compliance).

B. MENERIMA PENGARUH ORANG LAIN
Mengapa kita menuruti dan terkadang menerima pengaruh orang lain? Ada dua alasan atau standar yang dikemukakan para ahli.

1. Pengaruh Normatif
 Menurut teori pembandingan sosial, untuk memvalidasi atau mempertegas keyakina sosial kita, kita merundingkan atau mengonsultasikannya dengan perilaku orang lain .Jika pengamatan kita terhadap orang lain memberi suatu pedoman dalam berperilaku (norma) kita mungkin akan terpengaruh untuk meniru tindakan tersebut.

2. Pengaruh Informasional
Terkadang kita mengubah pikiran dan tindakan karena orang lain telah menunjukkan kita cara/jalan yang lebih baik atau mereka memberi informasi yang berguna. Pengaruh informasi ini tidak hanya menghasilkan compliance, tetapi juga acceptance.

C. BENTUK – BENTUK PENGARUH SOSIAL
Ada tiga bentuk pengaruh sosial, yaitu (1) konformitas, (2) kepatuhan, dan (3) kekuasaan (power).

1. Konformitas
Tidaklah mengherankan jika kita hanya sekedar mengikuti pikiran dan tindakan teman – teman kita atau orang – orang yang kita kenal. Dari berbagai hubungan yang dimiliki, kita mendapat berbagai manfaat, termasuk standar atau norma untuk dapat menyesuaikan diri.
2. Kepatuhan
Psikolog sosial di Universitas Yale, Stanley Milgram membuat suatu eksperimen yang kontroversial untuk menemukan dasar dari kepatuhan (obedience) sejauh individu akan mematuhi perintah seseorang yang tidak dikenal, tetapi memunyai wewenang. Kesimpulan penting dari penelitian Milgram adalah bahwa situasi sosial dapat sangat berkuasa (berpengaruh). Dalam hal ini terdapat konsep Experimental realism, yakni realitas terhadap pengalaman yang dapat mempengaruhi kepatuhan, dimana individu menafsirkan situasi yang sangat kuat, membuat kebanyakan individu sulit untuk melawan.
3. Kekuasaan Sosial
Studi mengenai konformitas dan kepatuhan ini tidak hanya berbeda dalam susunannya, tetapi juga sifat kekuasaan atau power, yaitu tekanan untuk menyesuaikan diri yang timbul dari power sebuah kelompok sosial, sementara tekanan untuk patuh datang dari power seseorang yang berwenang.Power didefinisikan sebagai kekuatan dari pemberi pengaruh yang menyebabkan perubahan sikap dan perilaku seseorang.


PERILAKU KELOMPOK

A. KLASIFIKASI DAN PERAN KELOMPOK 
Meskipun definisi mengenai kelompok terlihat luas, namun bahasan akan difokuskan pada psikologi kelompok, terutama tentang perilakunya. Untuk dapat membentuk sebuah kelompok, sekelompok orang harus saling berbagi bukan hanya keadaan yang sama tetapi juga persepsi dan tujuan. Anggota kelompok menyadari keneradaannya satu sama lain, saling berinteraksi dan mempengaruhi. Untuk berkomunikasi dengan sesama anggota, mereka harus terlibat dalam proses mengirim dan menerima pesan selama lebih dari beberapa waktu.
1. Peran Kelompok
a. Identitas
Kepemilikan dalam kelompok adalah suatu bentuk kategorisasi sosial, yaitu kelompok menjadi satu aspek dari identitas sosial.
b. Penyimpangan
Tujuan kelompok terkadang dapat mengesampingkan atau bertentangan dengan tujuan pribadi anggotanya. Seseorang yang melanggar norma kelompok demi pemuasan kebutuhan pribadi disebut sebagai penyimpang.
c. Dampak sosial
Sebuah kelompok akan lebih besar berpengaruh pada setiap anggotanya jika kuat, pengaruhnya dekat, dan jika kelompok tersebut mempunyai jumlah yang besar.




2. Struktur dan Fungsi Kelompok
Psikolog sosial dari Harvard, Robert Bales, membedakan dua fungsi penting dari perilaku kelompok, yaitu agenda tugas yang berhubungan dengan pekerjaan dan agenda sosial yang mempertemukan kebutuhan emosional dan peran sosial anggota kelompok.
3. Proses dalam Kelompok
a. Dampak terhadap kesadaran diri, deindividualisme

Keterlibatan kelompok dapat memengaruhi selfawareness dan menciptakan deindividualisasi. Kondisi ini membuat individu kurang berpikir secara mendalam dan berperilaku sesuai kata hati.
b. Dampak terhadap performance (kinerja): fasilitas sosial
Kehadiran orang lain dapat mendorong dan memudahkan pelaksanaan kinerja. Ini yang dimaksud dengan pengaruh fasilitasi sosial karena keberaddan oranglaindapat memudahkan pelaksanaan kerja.
c. Sosialisasi kelompok
Proses yang membuat pendatang baru untuk menjadi anggota seutuhnya dalam sebuah kelompok adalah sisoalisasi kelompok.

4. Pembentukan Keputusan

Terdapat lima faktor yang dapat mempengaruhi kualitas keputusan kelompok yaitu:
a. Tujuan Sama

Sebuah keputusan akan lebih baik jika seluruh anggota kelompok menerima tujuan yang sama.



b. Pembagian Tugas

Sebagian tugas lebih baik dibagi, dan sebagian tidak. Tugas yang dibagi yang mengarah kepada delegasi yang lebih baik dalam kelompok dan hasil akhir tercapai dengan baik pula.



c. Status dan Komunikasi

Anggota dengan status lebih tinggi akan berbicara lebih banyak dan lebih berpengaruh. Sedangkan anngota yang berstatus rendah akan tunduk pada atasan mereka.



d. Ukuran Kelompok

Semakin kecil kelompok akan semakin efisien pekerjaannya. Kelompok yang lebih besar akan mewakili lebih banyak pendapat, tetapi setiap anggota kurang berkontribusi dalam putusan akhir.



e. Heterogenitas Kelompok

Kelompok heterogen meliputi berbagai macam perbedaan, seperti ras, gender, umur, pekerjaan, sedangkan anggota dalam kelompok homogen lebih memiliki kesamaan satu dengan lainnya.









KEPEMIMPINAN

Pemimpin adalah anggota kelompok yang berpengaruh, yaitu menuntun , mengarahkan dan memotivasi usaha yang dilakukan kelompok. Kepemimpinan merupakan perilaku dalam kelompok yang paling menentukan keefektifan komunikasi kelompok. 





No comments:

Post a Comment